Karena saya memiliki kategori "Travelogue" di blog saya & tulisan dengan kategori tersebut hanya ada 2, ada baiknya jika saya mencoba untuk menambah konten tulisan dalam kategori ini sebelum semakin terlupakan. Jika biasanya konten blog tentang perjalanan mayoritas berisi cerita tentang destinasi perjalanan tersebut, sepertinya seru jika saya bercerita dari sisi lain sebuah perjalanan. Nah, di post ini saya akan bercerita tentang solo traveling saya di Yogyakarta. | Sejujurnya, saya yang telah berusia 21 tahun saat itu cukup malu karena saya belum punya nyali untuk traveling seorang diri. Kenapa ? Ya, mungkin karena beberapa alasan klasik seperti alasan keamanan dan personality saya yang cukup introvert dan suka canggung terhadap dunia baru. Selain itu kekhawatiran tentang akomodasi & transportasi pun menjadi hal yang cukup penting untuk saya pikirkan. |
Gumuk Pasir, Yogyakarta.
Karena waktu itu sedang musim hujan, maka banyak tumbuhan yang "menghiasi" gurunnya.
Seperti yang kita tahu bahwa selalu ada resiko yang harus kita tempuh dalam memilih transportasi dalam perjalanan; dalam hal ini saya berbicara mengenai transportasi udara. Saya adalah tipe orang yang suka mencoba berbagai maskapai penerbangan yang ada di Indonesia. Tetapi untuk perjalanan solo perdana saya ini, entah mengapa saya merasa saya harus lebih picky dalam memilih, mempertimbangkan berbagai aspek seperti keamanan, kenyamanan, keselamatan dan lainnya. Dan saat itu saya memutuskan untuk mencoba maskapai AirAsia untuk pertama kalinya dengan tujuan Yogyakarta. Disaat itu, jujur saya tidak berharap banyak tentang fasilitas yang saya dapatkan dari AirAsia; sebagai orang awam saya berpikir fasilitas AirAsia pun akan serupa dengan maskapai penerbangan lain, pesawat delay, dan sebagainya. | Tetapi sepertinya kekhawatiran saya cukup terpatahkan dengan apa yang saya alami di airport. AirAsia merupakan maskapai pertama yang memberikan saya fasilitas self check in yang sangat memudahkan saya tanpa harus antri untuk check in secara manual. Hanya siapkan boarding pass untuk di scan, lalu langsung terbaca dan saya siap untuk meluncur ke boarding room. Hal menarik lainnya yang saya temukan adalah adanya pramugara dalam awak kabin AirAsia. Ya, mungkin ini hal minor untuk sebagian orang. Tetapi untuk saya, terakhir kali saya melihat seorang pramugara berdampingan dengan pramugari sebagai awak kabin pesawat adalah ketika saya berusia 7 tahun. Cukup lama, kan ? Makanya saat saya melihat pramugara di pesawat, I'm like "Oh wow, this is different". |
Berkunjung ke Pantai Indrayanti sesaat setelah hujan turun.
Ombaknya terasa cukup dingin karena kalian perlu untuk "menyusuri" gunung dulu sebelum mencapai pantai ini.
Juga, saya menyukai seragam awak kabin AirAsia yang menurut saya sangat kasual dan terkesan santai. Atasan kemeja merah khas AirAsia dipadupadankan dengan blue jeans yang menurut saya pribadi, hal ini merupakan langkah yang cukup cerdas mengingat seragam awak kabin pada umumnya yang terkesan begitu formal. AirAsia melakukan hal yang cukup | segar dalam segi estetika busana para awak kabinnya. Apa lagi, ya ? Oh, ketepatan waktu maskapai ini sangat memuaskan. Saat itu, saya dan penumpang lain sudah diinstruksikan untuk menaiki pesawat 5 menit sebelum dari waktu yang tertera di boarding pass. Fasilitas garbarata pun tak lupa disiapkan untuk para penumpang yang siap menaiki pesawat. |
Di sebuah undakan batu di Imogiri, Yogyakarta.
Tak jauh setelah pergi meninggalkan Pantai Indrayanti.
Hal-hal baik yang AirAsia berikan dalam perjalanan solo perdana saya menuju Yogyakarta ini pun seperti mematahkan ketakutan saya atas resiko-resiko sebagai penumpang pesawat. Bahkan menurut saya pribadi, proses take off dan landing AirAsia pun terasa begitu mulus. Dan setelah saya mengulik informasi, saya akhirnya mengetahui bahwa maskapai AirAsia Indonesia telah meraih penghargaan Domestic Airline of the Year 2013, | juga meraih Excellent Service Experience Award pada tahun ini. Tak heran penghargaan itu didapat oleh AirAsia karena saya pribadi memang merasakan pengalaman yang sangat baik selama perjalanan saya menggunakan AirAsia. Pada akhirnya di ulang tahun ke 10 AirAsia ini, semoga AirAsia tetap menjadi maskapai penerbangan pilihan semua orang dan dapat mempertahankan standar pelayanan yang begitu baik. Keep flying high, AirAsia ! |
No comments:
Post a Comment